Meski kecewa dengan hasil akhir MotoGP 2025, Dall’Igna menegaskan Ducati tidak ingin larut dalam kekecewaan. Dia menyebut musim sulit ini menyimpan banyak pelajaran penting untuk masa depan.
Menurut Dall’Igna, pengalaman pahit tersebut justru bisa menjadi bahan bakar kebangkitan Ducati dan Bagnaia pada MotoGP 2026. Setiap kendala akan dijadikan evaluasi untuk memperkuat mental dan teknis tim.
“Untuk memetik pelajaran berharga, saya yakin situasi seperti ini harus diserap layaknya antibodi, agar bisa menghasilkan tekad yang lebih besar untuk terus melangkah maju dan kembali menjadi diri kami yang sebenarnya,” terang Dall’Igna.
Sepanjang MotoGP 2025, Bagnaia hanya mampu meraih dua kemenangan balapan utama. Dua kemenangan tersebut terjadi pada MotoGP Amerika Serikat dan MotoGP Jepang.
Catatan tersebut membuat Bagnaia harus puas finis di peringkat kelima klasemen akhir MotoGP 2025. Hasil ini jauh dari target Ducati yang berharap dia kembali bersaing di papan atas perebutan gelar.
Dengan evaluasi menyeluruh dan persiapan matang, Ducati optimistis Bagnaia bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya dan menjadi ancaman serius di MotoGP 2026.