Meski kecewa, Dall’Igna menegaskan Ducati tidak akan membiarkan Bagnaia terpuruk sendirian. Menurutnya, tim harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki performa motor sekaligus memperhatikan kondisi mental Bagnaia agar mampu kembali ke jalur persaingan.
“Itulah yang sedang kami upayakan, begitu pula Pecco. Kami hanya perlu saling membantu mencapai tujuan ini. Kami telah melakukan ini sejak awal tahun dan akan terus melakukannya, karena saya yakin kami tidak boleh menyerah dan berusaha mencapai tujuan ini,” tegas Dall’Igna.
Dia menambahkan, masalah Bagnaia bukan hanya teknis, tetapi juga soal mental.
“Selalu ada kombinasi berbagai hal yang membuat pebalap sulit mengekspresikan diri. Tentu saja ada juga aspek mentalnya, tetapi kami harus menemukan cara untuk membantu mereka dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat mengendarai motor,” lanjutnya.
Bagi Ducati, menjaga keseimbangan antara Marquez dan Bagnaia sangat penting. Marquez memang sedang superior, tetapi Dall’Igna tidak ingin tim hanya bergantung pada satu pembalap. Bagnaia harus kembali bangkit agar Ducati tetap punya kedalaman kekuatan di lintasan.
Kini, semua mata tertuju pada MotoGP Hungaria 2025 yang akan digelar di Balaton Park, Budapest, pada 22–24 Agustus mendatang. Bagi Bagnaia, seri ini bisa menjadi titik balik untuk menjawab keraguan dan membuktikan bahwa dirinya masih layak disejajarkan dengan Marquez di Ducati.