JAKARTA, iNews.id – Operator Indonesia Basketball League (IBL) 2018 menyatakan seluruh hak keuangan klub Pacific Caesar Surabaya dicabut menyusul keputusan Walkover (WO) alias mundur dari playoff Divisi Putih, Sabtu (10/3/2018).
“Selain didenda Rp100 juta, semua keuntungan finansial Pacific akan dicabut. Mereka memang sudah mengirim surat keberatan tetapi itu sudah sesuai peraturan,” ujar Direktur IBL Hasan Gozali di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Dia melanjutkan, hak-hak Pacific yang dicabut seperti subsidi, pembagian keuntungan penjualan produk resmi IBL atau "merchendise" dan sponsor. Namun, Hasan memastikan hak yang Pacific yang dicabut adalah hak yang belum diberikan.
“Untuk setiap tim, hak finansial ada yang sudah diberikan di awal musim, ada yang di akhir karena kami harus memotongnya lagi dengan denda-denda dan sanksi etika pelanggaran di lapangan. Jadi, untuk Pacific, yang sudah diserahkan tidak akan diminta kembali,” kata Hasan.
Pacific Caesar memutuskan WO di laga kedua playoff Divisi Putih IBL 2017/2018 yang sedianya menghadapi Stapac Jakarta. Keputusan itu diambil karena mereka berkeras ingin memainkan center asal Amerika Serikat Anton Davon Waters.
Anton ketika itu disanksi satu pertandingan akibat dikeluarkan dari pertandingan (ejected) oleh wasit setelah melakukan masing-masing satu kali technical foul dan unsportsmanlike foul di laga perdana playoff Divisi Putih kontra Stapac Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Keputusan itu membuat Pacific Caesar gagal ke semifinal IBL 2017/2018 untuk menghadapi juara Divisi Putih IBL 2017/2018 Pelita Jaya Basketball yang akan digelar pada 5-8 April 2018.
Pacific Caesar melalui keterangan resminya mengakui melakukan WO karena menurut mereka IBL mengambil keputusan yang tidak memiliki landasan tetap terkait Anton Waters.
Pihak Pacific mengklaim tak pernah ada sosialisasi dari IBL terkait regulasi seorang pemain dengan catatan satu kali technical foul dan unsportsmanlike foul disanksi larangan bertanding satu partai, meski pihak IBL menyatakan sudah melakukan sosialisasi tersebut.