Stoner menilai kehadiran Marc Marquez sebagai rekan satu tim justru bisa menjadi pemicu kebangkitan Bagnaia. Ia menyebut momen-momen terberat justru merupakan saat terbaik bagi pembalap untuk belajar dan berkembang.
“Jadi, ketika kamu punya seseorang seperti Marc sebagai rekan setim, sebenarnya itu akan membantumu di masa depan. Karena meskipun ini musim yang berat baginya — justru di tahun-tahun terburuk dan momen-momen tersulitlah kamu bisa belajar paling banyak,” lanjut juara dunia dua kali tersebut.
Meski tak yakin Bagnaia bisa bangkit langsung di musim ini, Stoner tetap percaya proses bersama sang kepala kru Cristian Gabarrini akan membuahkan hasil dalam waktu dekat.
“Saya pikir, menjelang akhir musim ini, atau bahkan tahun depan, apa yang ia pelajari dari musim ini bisa membuatnya jauh lebih kuat dan mungkin menjadi tantangan yang jauh lebih besar di masa depan,” tutur Stoner.
“Kita lihat saja nanti. Pecco dan Cristian biasanya bekerja sangat, sangat baik, dan mereka akan menemukan alasannya serta mencoba menemukan apa yang mereka cari. Dan jika ia bisa mendapatkan kembali rasa percaya diri itu, keadaan bisa berubah dengan cepat,” pungkasnya.
Meski musim ini berjalan berat, potensi Bagnaia untuk bangkit masih sangat besar. Dengan pengalaman, mentalitas juara, dan dukungan dari tim papan atas seperti Ducati, Francesco Bagnaia masih bisa menjadi ancaman utama di MotoGP 2026.