Amel tentu saja lebih dahulu berkiprah dan terjun di berbagai kejuaraan. Sang adik Anabel mengaku semakin tertarik kepada biliar ketika melihat sang kakak mulai sering menjadi juara dan menerima hadiah.
Amel mengatakan sosok almarhum ayahnya sebagai orang yang sangat gigih membimbing mereka untuk menjadi pebiliar berprestasi. Amel mengatakan ayahnya meninggalkan pesan sebelum meninggal pada 2017.
“Ayah gak bisa ninggalin harta tapi ayah bisa ninggalin ilmu billiar ini buat masa depan kamu," kata Amel meniru ucapan sang ayah.
Dari sang ayah juga mereka menjadi percaya biliar dapat menjadi jalan mengejar prestasi dan kebanggaan juga jalan menuju masa depan. Ayah mereka bukan sekedar memberi petuah tetapi terjun melatih dan mendampingi kemanapun mereka mengikuti lomba.
Salah satu perjalanan paling diingat dan mengesankan, ketika Amel mengikuti Kajuaraan Nasional di Jakarta pada 2015. Berangkat dari Surabaya dengan kereta api kelas ekonomi, tidur di stasiun dan emperan stadion Gelora Bung Karno di Senayan. Tetapi berkat support total dari orang tua Amel berhasil menjadi juara.
“Di situ saya berangkat dengan mama dan ayah. Biaya full sendiri. Alhamdulillah dapat penginapan dan transportasi buat hotel ke tempat pertandingan. Kita berangkat dari rumah naik kereta ekonomi sampai Jakarta kita sampai jam 2 subuh. Di situ kita nunggu jam 5 harus tidur di stasiun Pasar Senen dan karena kita taunya check in hotel jam 12 kita menunggu di stadion Gelora Bung Karno tiduran di emperan lalu jam 11 berangkat menuju hotel . Di situ alhamdulillah mendapatkan 2 medali emas dan dapat peraih medali emas terbanyak nomer tiga," ujar Amel.