Untungnya, Apriyani bisa memback-up area lapangan dengan sangat baik untuk menutupi kondisi Greysia yang mengalami kram itu. Sebab, Eng Hian memang minta Apriyani meng-cover semua area lapangan, terutama di belakang.
Langkah itu diambil karena kram membuat Greysia tak bisa melakukan lompatan. Sebab jika itu terjadi, bisa saja Greysia/Apriyani dikalahkan oleh Li/Du.
“Saya bilang ke April main mix aja. Puncaknya di poin ke-19, itu rally panjang, Greys dapat poin tapi jatuh. Dia tidak bisa bangun karena keram. Tapi ternyata pasangan China jatuh juga, keram juga. Terima kasih Tuhan,” tuturnya.
“Apriyani baru tahu Greysia kram di poin ke-19 kalau ternyata kakinya udah narik. Sebelum itu dia enggak tahu. Saya cuma bilang Apri main mix. Greysia biar fokus depan. Padahal Greysia udah tidak mampu naik,” ucapnya.
Berkat perjuangan Greysia/Apriyani di babak perempatfinal mereka bisa melaju hingga babak final. Greysia/Apriyani pun berhasil memberikan medali emas pertama untuk Indonesia di sektor ganda putri pada ajang Olimpiade.