MELBOURNE, iNews.id - Novak Djokovic akhirnya berhasil melewati hadangan petenis asal Prancis Gael Monfils di putaran kedua Australia Terbuka 2018, Kamis (18/1/2018) di Rod Laver Arena. Berlaga di cuaca panas, petenis Serbia itu menang empat set 4-6, 6-4, 6-1 dan 6-3.
Suhu yang mencapai 40 derajat Celcius, rupanya menyulitkan Djokovic di awal laga. Buktinya dia harus mengakui keunggulan sang lawan di set pertama, namun cuaca yang terlalu panas malah memberikan dampak negatif lebih besar untuk Monfils.
Unggulan ke-39 dunia itu pun terlihat kepayahan dan membuat Djokovic mampu bangkit dan meraih keunggulan di tiga set tersisa. Tetapi, sang pemenang pun mengungkapkan panasnya cuaca sangat menyiksa.
“Jelas kami berdua tersiksa di lapangan. Kondisinya begitu berat, brutal, khususnya pada 1,5 jam pertama. Saya berusaha bertahan, menggunakan semua kesempatan,” tutur petenis nomor 14 dunia itu kepada Eurosport.
“Dia (Monfils) tak berada dalam kondisi terbaik pada akhir set kedua dan pada set ketiga secara keseluruhan,” ujar Djokovic menambahkan. Kemenangan ini pun membuat, petenis berusia 30 tahun itu kian dekat dengan ambisinya untuk meraih gelar kedua di Australia Terbuka, setelah memenanginya di gelaran 2016.
Pada putaran ketiga, Djokovic akan menghadapi pemenang antara Albert Ramos-Vinolas yang menghadapi Tim Smyczek. Sedangkan di laga lain, Juan Martin Del Potro berhasil menaklukan jagoan muda Rusia, Karen Khachanov 6-4, 7-6, 6-7 dan 6-4.
Namun, kemenangan tersebut diselingi dengan cedera paha yang sempat mendera Del Proto. Petenis Argentina itu sempat melakukan pemeriksaan, pada set keempat, namun setelahnya dia kembali melanjutkan pertandingan dan menang secara meyakinkan.
“Saya tak berharap memainkan pertandingan ini. Saya memilih untuk menyaksikannya di TV,” ungkap Del Proto setengah bercanda. “ Saya senang bisa bermain di Melbourne setelah beberapa tahun. Saya memang merasakan sakit di di segala tempat, namun tetap mampu bertahan,” ucapnya.
Del Proto memang selalu absen pada tiga turnamen Australia Terbuka. Cedera selalu menjadi penghalang bagi mantan juara Amerikat Serikat (AS) Terbuka itu. Meski bisa menang, namun Del Proto mengakui ketangguhan Khachanov.
“Dia begitu kuat, saya merasa semakin tua. Dia bermain dengan keras, dan memukul saya dengan keras. Saya harus terus berlari, namun melihat ada kesempatan untuk menang, saya pun mengambilnya dan merasa bahagia bisa melaju terus,” sebutnya.