Melihat keadaan itu, Rivola merasa kesal. Dia merasa tidak seharusnya MotoGp didominasi oleh satu pabrikan saja dan memonopoli persaingan, selayaknya balap satu merek.
“MotoGP tidak boleh menjadi balapan satu pabrikan. Karena separuh dari peserta sudah ditempati oleh satu pabrikan. Kami harus mencari kompromi,” kata Rivola dikutip Speedweek, Kamis (2/3/2023).
Rivola pun berharap pihak MotoGP dapat membatasi motor tiap pabrikan. Dia ingin MotoGP meniru F1, yang membatasi jumlah tim yang dipasok oleh tiap pabrikan mesin.
“Saya setuju jika jumlah tim per pabrikan harus diatur. Di F1, sudah diputuskan jika tiap pabrikan hanya bisa memasok dapur pacu dan transmisi hingga ke dua tim saja. Jika ingin memasok tim lebih banyak, maka yang lain harus setuju,” ujarnya.