Rumor mengenai perpisahan pasangan ini memang telah berembus dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah nama mereka tidak tercantum dalam daftar peserta turnamen Japan Open 2025, yang akan digelar pada 15 hingga 20 Juli mendatang. Hal ini memicu spekulasi bahwa duet mereka tidak lagi menjadi prioritas PBSI.
Jika melihat rekam jejak keduanya, keputusan ini tampaknya sudah dipertimbangkan dengan sangat matang. Sejak resmi dipasangkan pada Desember 2024, Dejan dan Fadia belum pernah mencicipi gelar juara di ajang internasional. Prestasi terbaik mereka hanyalah sebagai runner-up Thailand Masters dan Taipei Open 2025.
Sayangnya, di ajang yang lebih besar seperti Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025, performa mereka justru menurun drastis. Pasangan ini harus terhenti lebih awal karena tumbang di babak 32 besar, hasil yang sangat jauh dari ekspektasi PBSI maupun para penggemar bulu tangkis tanah air.
Fokus baru Siti Fadia di ganda putri juga sejalan dengan strategi jangka panjang PBSI. Ia dinilai memiliki potensi besar di sektor tersebut, terlebih dengan rekam jejak bersama Ribka Sugiarto dan sebelumnya Apriyani Rahayu. Dengan konsentrasi penuh, Fadia diharapkan dapat menjadi kekuatan utama Indonesia di nomor ganda putri.
Kini perhatian publik akan tertuju pada siapa sosok yang akan menjadi pasangan baru Dejan Ferdinansyah. PBSI kemungkinan besar akan menjodohkannya dengan pemain muda potensial yang memang disiapkan khusus untuk sektor ganda campuran.