Menurut Selvaraj, perbedaan mencolok itu tidak lepas dari pengalaman dan kecermatan Herry IP dalam menganalisis permainan serta memberikan solusi di lapangan. Ia menekankan bahwa pelatih sekelas Herry sangat memahami apa yang dibutuhkan para pemain.
“Herry sangat paham apa yang harus dilakukan di lapangan dan itu sangat membantu para pemain,” ujarnya.
“Kalau lihat cara dia memberi arahan saat jeda pertandingan, terlihat jelas dia tahu persis apa yang harus dilakukan. Itu yang membedakan dia dengan pelatih lain,” tambahnya.
Lebih jauh, Selvaraj mengingatkan bahwa BAM dan para pemain harus memaksimalkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ia menilai Herry IP sebagai aset berharga yang bisa membawa Malaysia ke level tertinggi dunia jika didukung sepenuhnya oleh pemain dan federasi.
“Kita benar-benar beruntung punya pelatih seperti Herry. Sekarang tinggal para pemain yang harus mengikuti arahan dan belajar sebanyak mungkin dari beliau. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” tegas Selvaraj.
Transformasi besar yang terjadi juga tercermin dari ranking dunia. Di bawah asuhan Herry IP, Aaron/Wooi Yik naik ke peringkat dua dunia dari sebelumnya peringkat lima. Sementara pasangan Man/Tee melonjak ke posisi tujuh dunia, pencapaian terbaik mereka sejauh ini.
Keberhasilan ini bukan semata hasil latihan keras, tetapi juga buah dari kepemimpinan dan pendekatan psikologis yang matang dari seorang Herry IP. Kiprahnya di Malaysia seolah menegaskan bahwa pengalaman panjang dan ketelitiannya dalam membina atlet tetap relevan di era bulu tangkis modern.