Hal ini ia lakukan karena Kazakhstan dianggap Elena Rybakina mampu membuatnya bisa menggapai cita-citanya sebagai petenis profesional. Terlebih, wanita yang memiliki tinggi badan 184 cm tersebut sempat ditolak oleh Rusia karena sudah tidak tersedianya kuota pelatihan untuk pemain elite.
Namun sebelum menekuni cabang olahraga tenis, Elena Rybakina justru pernah berfokus pada olahraga senam dan seluncur es. Akan tetapi, ia harus beralih ke tenis karena tubuhnya dianggap terlalu tinggi untuk menjadi atlet profesional di salah satu dari dua olahraga tersebut.
Menekuni tenis, Elena Rybakina debut sebagai petenis profesional pada ajang ITF Women’s Circuit di tahun 2014. Karena mampu menunjukkan keahliannya, ia dapat melenggang dengan mudah di berbagai pertandingan tenis setelahnya.
Elena Rybakina pernah meraih gelar ganda di Sirkuit ITF pada 2017 dan satu gelar tunggal serta satu gelar ganda pada ajang yang sama di tahun 2018. Di tahun 2019, ia pernah menembus peringkat ke-50 dunia setelah berhasil mengalahkan Patricia Maria Tig dalam merebut gelar WTA perdananya di Bucharest.
Selanjutnya, Elena Rybakina mampu menembus babak final pada turnamen tenis di tahun 2020. Ia juga tercatat mampu mencapai perempat final pada ajang French Open di tahun 2021 dan mengantarkannya pada peringkat ke-14 dunia.
Dari kemenangannya di Wimbledon 2022, Elena Rybakina menjadi petenis pertama dari Kazakhstan yang berhasil menuju ke perempat final sekaligus menjadi petenis kelima yang memenangkan nomor tunggal putri dalam enam tahun terakhir.