Berdasarkan data United Nations World Tourism Organization (UNWTO), sektor sport tourism telah menyumbang lebih dari 10 persen dari total belanja pariwisata dunia. Bahkan, sektor ini diproyeksikan tumbuh hingga 17,5 persen per tahun sampai 2030.
Di dalam negeri, data Kemenpar mencatat nilai ekonomi sport tourism Indonesia mencapai Rp18,79 triliun pada 2024, dan angka tersebut diyakini terus meningkat seiring melonjaknya minat wisata berbasis olahraga.
Menteri Pariwisata, Widi Wardhana, menyambut positif kerja sama tersebut. Ia menilai semakin banyak event olahraga di destinasi wisata akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat lokal.
"UMKM di sana hidup, masyarakat daerah juga mendapat pemasukan yang lebih di saat-saat event-event tersebut," kata Widi Wardhana.
Tak hanya itu, Kemenpar juga mendorong inovasi dengan menghadirkan beragam event olahraga baru di berbagai destinasi unggulan Tanah Air.
"Kami tentu harus lebih banyak berinovasi event-event apalagi selain maraton, sepeda, triathlon, hiking dan lain sebagainya di destinasi kami lakukan di Mandalika, juga ada di Toba," sambungnya.
Kolaborasi Kemenpora dan Kemenpar ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mempercepat pengembangan sport tourism Indonesia, sekaligus mengoptimalkan kekayaan alam Nusantara sebagai daya tarik olahraga dan pariwisata kelas dunia.