Sementara itu, rekan setimnya, Alex Rins, memastikan seluruh pembalap Yamaha satu suara dalam mendiagnosis masalah yang menghambat performa. Menurutnya, tim sudah tahu akar persoalan, tinggal bagaimana mereka bekerja keras untuk memperbaikinya.
“Yamaha tahu masalah yang sedang kami rasakan. Kami berempat, semua pembalap, sangat sejalan dalam memahami masalah yang kami hadapi. Kami harus bekerja keras, tidak menyerah,” ujar Rins.
Rins menolak jalan pintas yang hanya memberi hasil instan. Baginya, kerja sama tim yang solid dan konsistensi adalah kunci untuk mengembalikan performa Yamaha ke jalur kemenangan.
“Ada cara mudah yang akan membuat semuanya baik-baik saja sampai di sini, dan itu saja. Tapi itu bukan cara saya bekerja, bukan cara saya berpikir. Jadi kami akan tetap bersama dan bekerja keras,” sambungnya.
MotoGP 2025 kini memasuki masa jeda. Seri berikutnya di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada 15–17 Agustus 2025, akan menjadi ujian pertama apakah ultimatum Quartararo ini dijawab dengan aksi nyata atau Yamaha kembali gagal memenuhi ekspektasi.