Soal teknik permainan, Fajar menilai para pemain ganda putra sebenarnya sudah tampil cukup solid. Ia menganggap tidak ada masalah besar di aspek teknis, hanya saja faktor keberuntungan belum berpihak pada mereka di beberapa turnamen penting.
“Nah mungkin sebagai penggemar dan masyarakat semuanya bersabar karena yang namanya kendala pasti ada. Apapun itu dan kalau misalkan teknik tak ada masalah. Mungkin di dalam lapangan sudah maksimal tapi memang belum luck-nya saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fajar menyoroti performa di turnamen bergengsi seperti Indonesia Open 2025, di mana potensi terciptanya All Indonesian Final sempat terbuka. Namun kenyataan berkata lain, karena momentum tersebut belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
“Mungkin kayak kemarin saja, jika menang di Indonesia Open kemarin kan terjadi All Indonesia Final dan itu sudah lama juga tidak, apalagi Super 1000. Ya belum lucknya saja. Di samping faktor masih terburu-buru di poin kritis tapi menurut saya main belum maksimal,” kata Fajar.
Saat ini, Indonesia memiliki empat pasangan yang menghuni peringkat 10 besar dunia. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, serta Shohibul Fikri/Daniel Marthin. Namun keempatnya belum berhasil membawa pulang gelar juara.
Sepanjang musim 2025, pencapaian terbaik sektor ganda putra hanya sebatas menjadi runner-up. Fajar/Rian menjadi finalis di Indonesia Masters 2025, Sabar/Reza mencapai final Indonesia Open 2025, sementara Fikri/Daniel finis sebagai runner-up di Thailand Masters 2025.
Dengan fondasi peringkat yang kuat dan jam terbang yang terus bertambah, Fajar percaya performa sektor ganda putra Indonesia akan segera kembali ke jalur juara. Ia mengajak semua pihak untuk memberi waktu dan mendukung proses yang sedang dijalani oleh rekan-rekannya di pelatnas.