“Menurut saya itu sih yang lebih penting karena penampilan konsisten kita sampai bisa masuk tujuh final itu karena kita tidak memikirkan yang jauh-jauh, tetapi bagaimana caranya kita bermain baik untuk di pertandingan besok,” tuturnya.
Hal yang sama terlontar dari mulut Rian. Pemain berusia 26 tahun itu menambahkan bahwa mereka sangat fokus menjalani laga satu per satu dengan menikmati pertandingan sehingga tak terburu-buru ingin menang yang bisa menyebabkan permainan mereka menjadi berantakan.
“Yang terpenting itu kita berusaha lebih keras lagi karena ganda putra ini paling banyak saingannya dari Indonesia, belum lagi saingan dari luar negeri, jadi harus benar-benar fokus di setiap pertandingannya. Kita enggak mau berpikir yang jauh-jauh dulu, yang penting kita bisa mengontrol permainan, tidak terburu-buru ingin menang dan menggebu-gebu untuk menyelesaikan pertandingan,” ujar Rian.
“Yang penting enjoy dan bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaik kita,” imbuhnya.
Selanjutnya, Fajar/Rian bakal mentas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 yang akan dihelat di Tokyo, Jepang pada 22-28 Agustus mendatang. Mereka langsung masuk ke babak 32 besar karena mendapat bye di babak sebelumnya dan kini hanya tinggal menunggu pemenang laga antara Hiroki Okamura/Masayuki Onodera (Jepang) dengan Attri Manu/Reddy B. Sumeeth (India).
Sebagai informasi, ini adalah kali ketiga juara Indonesia Masters 2022 itu mentas di Kejuaraan Dunia. Prestasi terbaik mereka adalah pada edisi 2019 lalu di mana mereka sukses membawa pulang medali perunggu usai dikalahkan sang senior, The Daddies -julukan Ahsan/Hendra- di semifinal.