Selama berlari, Hasto tampak aktif menyapa masyarakat dan memberikan semangat kepada pelari lain, bahkan beberapa kali meneriakkan “Merdeka!” sebagai pembangkit motivasi. Sambutan hangat warga membuat suasana lari semakin hidup.
Setiba di garis akhir, Hasto mengaku dihampiri emosi kuat yang mengingatkannya pada momen bersejarah reformasi.
"Perasaan meluap-luap sambil teringat gelora semangat mahasiswa yang bersorak-sorai menanggapi lengsernya Soeharto tahun 1998,” ungkapnya.
Ia menyebut keberhasilannya finis sebagai bukti bahwa keraguan bisa ditaklukkan dengan disiplin, perencanaan matang, dan semangat gotong royong. Baginya, setiap langkah adalah simbol kemenangan atas batas diri.
Hasto juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada panitia yang sukses menggelar event berstatus Elite Label ini, menyebut Borobudur Marathon sebagai pusat energi positif bagi Indonesia.
Gelaran Borobudur Marathon 2025 mempertandingkan tiga kategori utama: Marathon (42,195 km), Half Marathon (21,097 km), dan 10K, dengan total peserta lebih dari 10.500 pelari.
Event ini juga mengangkat potensi sport tourism dengan melibatkan UMKM dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, sehingga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat lokal.