Kendati persiapannya singkat, Gregoria tak ingin mundur dari Japan Open 2024. Pasalnya, dia ingin memaksimalkan kesempatan tampil di turnamen Super 750 itu untuk menjaga performanya setelah mencapai semifinal Olimpiade 2024.
“Karena kan jam tidurnya masih menyesuaikan lagi. Jadi persiapannya bisa dibilang terbatas, tapi karena saya rasa saya harus tanding di Japan Open ini karena kemarin kan semifinal jadi mau mempertahankan itu,” jelas pemain berusia 25 tahun itu.
“Ditambah habis dari Olimpiade kayak di tahun ini mau maksimalin dulu, enggak mau milih-milih turnamen, kecuali kalau ada sakit. Tapi kayak kemarin habis di Olimpiade hasilnya cukup bagus, saya mau mencoba untuk menantang diri saya supaya bisa naik lagi levelnya, persiapannya terbatas tapi semoga cukup,” tambahnya.
Di Japan Open 2024, Gregoria bakal bersua dengan Lo Sin Yan Happy asal Hong Kong di babak 32 besar. Ini menjadi pertemuan pertamanya dengan pemain ranking 48 dunia tersebut.
Jorji pun menilai jam tidurnya yang perlu diperbaiki untuk mematangkan persiapannya tampil di Negeri Sakura. Meski begitu, dia percaya diri penyesuaian jam tidurnya bakal semakin membaik.
“Jam tidur sih yang perlu dimatangkan karena jadinya latihannya menyesuaikan juga. Kayak latihan di jam 6 itu baru tidur 6 jam karena tidurnya jam 12 karena kan masih jetlag, tapi karena latihannya bisa dibilang badannya masih menyesuaikan juga, jadi gampang capek,” ujar pemain kelahiran Wonogiri itu.
“Tapi itu membantu tidur malamnya bisa lebih cepat, harusnya makin ke sini makin oke,” ucapnya.