Selepas itu, Gregoria sempat kembali memangkas ketertinggalannya menjadi 14-16. Akan tetapi, dia malah banyak membuat error di poin-poin kritis sehingga akhirnya takluk dari lawannya yang duduk di ranking 21 dunia itu pada gim eprtama dengan skor 15-21.
Pada gim kedua, Jorji mengamuk dengan bermain lebih menyerang. Smash-smash keras dan tajamnya pun berhasil membuat Kjaersfeldt keteteran sehingga dia bisa memimpin dengan keunggulan 6-3.
Pola permainan silang di depan net maupun smash menyilangnya terus membuat sang lawan pontang-panting. Hasilnya, dengan cepat dia bisa menginjak interval gim kedua dalam kedudukan 11-6.
Pemain ranking 14 dunia itu pun terus mendominasi selepas jeda. Dia menjauh dengan keunggulan 16-10 sebelum akhirnya merebut gim kedua dengan kemenangan 21-12.
Jorji masih memegang kendali permainan di awal gim penentuan sehingga memimpin dengan skor 6-3. Namun, Kjaersfeldt mampu bangkit dan menyamakan kedudukan di angka 8-8 sebelum akhirnya balik unggul 11-10 saat interval karena banyaknya error yang dibuat oleh Jorji.