Memasuki game kedua, Watanabe/Higashino mencoba bangkit. Mereka memulai fase dengan agresif dan merebut keunggulan dengan angka 8-1. Mereka tetap memimpin ketika mencapai interval kedua, menjadi 11-3.
Hanya saja, konsistensi Watanabe/Higashino kembali menurun. Mereka terus membuat kesalahan dan mati langkah sendiri. Keadaan tersebut membuat Puavaranukroh/Taerattanachai dapat memperkecil ketertinggalan, menjadi 15-16.
Keadaan itu membuat Watanabe/Higashino berusaha untuk menemukan kembali ritmenya. Mereka dapat kembali menjauhi kejaran lawannya, dan merebut game kedua dengan skor 21-16.
Persaingan yang sengit tak terhindarkan pada game ketiga. Kedua pasangan bahkan saling susul perolehan angka, sehingga kedudukan sempat sama kuat hingga menjadi 7-7.
Meski begitu, Watanabe/Higashino dapat menemukan celah. Mereka sukses memimpin dengan skor 10-7. Puavaranukroh/Taerattanachai sempat berusaha mengejar, namun Watanabe/Higashino tetap unggul di interval ketiga, 11-9.
Watanabe/Higashino berusaha memanfaatkan momentum. Mereka kemudian memperlebar keunggulan menjadi 16-11. Mereka sukses menjadi juara setelah bermain selama 1 jam 5 menit dengan skor 21-15.