Pada game kedua, Gregoria unggul 4-2 lebih dulu berkat permainan ciamiknya di depan net. Namun, Sindhu dengan cepat bisa bangkit dan balik menekan hingga kemudian berbalik unggul 6-4.
Pemain rangking 10 dunia itu pun terus memegang kendali permainan. Dia membuat Gregoria tak berkutik dengan smash-smash menyilang yang dilakukannya. Alhasil, dia memimpin 11-7 di interval game kedua.
Akan tetapi, Gregoria berhasil menemukan sentuhan terbaiknya lagi selepas interval. Dia mencoba merubah pola permainannya dan lebih bersabar untuk menyerang. Hasilnya, pemain berusia 24 tahun itu bisa menyamakan kedudukan di angka 15-15 dan kemudian berbalik unggul 17-15.
Sayangnya, pemain kelahiran Wonogiri itu lengah dan membuat Sindhu mendapatkan angin segar. Sindhu pun mengejarnya lagi di angka 18-18 dan akhirnya merebut game kedua dengan skor 21-18.
Pada game penentuan, Gregoria membuka poin pertama dan terus memimpin hingga menginjak skor 5-3. Sayangnya, dia melakukan beberapa kesalahan sendiri yang membuat Sindhu balik unggul 11-7 saat interval.
Sindhu pun dengan nyaman mendapatkan poin demi poin dengan serangan-serangan yang dilakukannya sampai bisa menjauh dengan keunggulan 16-10. Gregoria sempat memberikan perlawanan lagi di poin-poin kritis, tetapi akhirnya tetap kalah dengan skor 15-21.