Pada game kedua, Ginting berusaha bangkit dan bisa memimpin lebih dulu di angka 4-1. Berbagai smes yang akurat cukup membuat Weng kewalahan.
Akan tetapi, Weng dengan cepat bisa keluar dari tekanan dan mengembangkan permainannya. Hasilnya, dia berbalik unggul 7-4 dan 11-7 di interval game kedua.
Namun, pelan tapi pasti Ginting bisa melawan lagi dan memperbaiki permainannya hingga bisa menyamakan kedudukan di angka 13-13. Sayangnya, dia kembali tertekan di momen-momen krusial yang membuatnya tertinggal lagi 14-17.
Akan tetapi, dengan semangat pantang menyerah yang luar biasa, Onik menyamakan kedudukan lagi menjadi 17-17. Bahkan, dia akhirnya merebut kemenangan di game kedua dengan skor 21-18.
Pada game ketiga, Ginting langsung tancap gas menyerang untuk memimpin 5-1. Namun, selepas itu jual beli serangan berlangsung dalam pertarungan yang sengit. Akan tetapi, Ginting terus memimpin di angka 11-8 saat interval.
Usai rehat, pemain berusia 27 tahun itu membuat Weng tak berkutik dengan smash-smash keras yang dilepaskannya. Hasilnya, dia bisa menjauh dengan keunggulan 17-11 dan kemudian menutup game penentuan dengan skot 21-15.