Pada game kedua, Qonitah bermain lebih baik. Variasi serangannya membuat Xiao kerepotan sehingga dia mampu unggul 6-3 lebih dulu.
Aksi jual beli serangan pun terus terjadi. Namun, sang wakil Indonesia bisa menyerang dengan lebih efektif. Hasilnya, dia bisa mempetertahankan keunggulan dan menginjak interval game kedua dengan skor 11-8.
Selepas jeda, Qonitah terus menjaga jarak tiga poin sampai menginjak skor 15-12. Akan tetapi, Xiao sempat mendekatinya di angka 14-15. Beruntung, Qonitah bisa memperlebar jarak lagi dengan keunggulan 18-15.
Sayangnya, Qonitah lengah di momen krusial sehingga lawan sempat mengejarnya di angka 18-18 dan 20-20. Bahkan, dia akhirnya kalah dengan skor 20-22 di game kedua.
Dengan hasil ini, maka Indonesia telah mengoleksi 3 medali perak dan 2 medali perunggu. Sebelumnya, dua medali perunggu didapat dari cabang olahraga (Cabor) Boccia lewat Gischa Zayana di nomor perorangan BC2 putri dan Muhamad Afrizal Syafa di perorangan BC1 putra.
Satu medali perak sendiri disumbangkan oleh Saptoyogo Purnomo dari cabor atletik nomor 100m T37 putra. Lalu, satu medali perak lainnya diperoleh Muhammad Bintang Herlangga di cabor Boccia nomor perorangan BC2 putra.