Perubahan format ini berlaku di seluruh nomor pertandingan: tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Sistem baru ini diyakini akan membuat laga lebih ketat, karena setiap poin memiliki nilai yang krusial bagi hasil akhir.
Pelatih tim junior Indonesia menyambut hasil undian ini dengan optimisme, namun menegaskan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan. Menurutnya, meski secara di atas kertas Indonesia lebih unggul, negara-negara seperti Belanda dan Turki kerap menghadirkan kejutan di level junior.
Selain Grup C, persaingan sengit juga diprediksi di grup lain. Grup A akan mempertemukan Thailand, Denmark, Slovenia, dan Kepulauan Cook, sementara Grup E menjadi salah satu grup terberat dengan kehadiran China, Jepang, Singapura, Brasil, dan Bhutan.
Dengan undian yang relatif bersahabat, Indonesia menargetkan sapu bersih di fase grup untuk memastikan tiket ke perempat final. Keberhasilan mempertahankan gelar akan menjadi pembuktian bahwa bulu tangkis junior Indonesia masih menjadi kekuatan dominan di dunia.
Grup A: Thailand, Denmark, Slovenia, Kepulauan Cook
Grup B: Taiwan, Uni Emirat Arab, Kanada, Inggris, Norwegia
Grup C: Indonesia, Turki, Rumania, Belanda
Grup D: Polandia, Amerika Serikat, Hungaria, Irlandia, Filipina
Grup E: China, Jepang, Singapura, Brasil, Bhutan
Grup F: Malaysia, Australia, Sri Lanka, Slovakia, Vietnam
Grup G: Prancis, Korea Selatan, Portugal, Mesir, Uganda
Grup H: India, Hong Kong, Nepal, Ghana