Cara meraih kemenangan itu membuat Quartararo girang bukan kepalang. Sampai-sampai, pembalap berusia 21 tahun itu menyebutnya sebagai kemenangan yang spesial.
“Saya belum banyak mencatatkan kemenangan. Jadi, tentu saja ini adalah kemenangan yang spesial. Lagipula, saya menyodok dari belakang. Saya selalu ingin menang di Qatar dan sekarang sudah tercapai!” tutur Quartararo selepas balapan, dikutip dari Speedweek.
Sukses ini mengobati kekecewaannya pada seri perdana di tempat sama pekan lalu. Pada MotoGP Qatar itu, saat rekan setimnya, Maverick Vinales tampil sebagai juara, dia hanya bisa finis di peringkat kelima.
Hasil tersebut membuatnya kesal dan mengurung diri selama tiga hari di kamar hotelnya. Namun, kegagalan itu melecutnya untuk membalas di seri kedua ini.
“Minggu lalu, saya tidak bagus dalam menjaga ban selama balapan. Setelah balapan itu, saya sangat kesal dan mengurung diri di kamar hotel selama tiga hari,” ujar Quartararo.
“Hari ini, saya memilih strategi yang berbeda. Ketika saya melihat Maverick berada tepat di depan saya, saya langsung berpikir: ‘Momennya sudah datang! Sekarang giliran saya!’” ucap pembalap kelahiran Nice tersebut.
Kemenangan di Qatar itu semakin terasa spesial buat Quartararo. Sebab, itu adalah kemenangan pertamanya sebagai pembalap tim pabrikan Yamaha.