Kekalahan ini menjadi pukulan bagi publik tuan rumah yang berharap banyak dari pasangan peringkat atas pelatnas PBSI tersebut. Bagas mengakui rasa kecewa mendalam karena gagal memberikan kemenangan untuk para suporter di kandang sendiri.
“Sangat kurang bagus, kami juga kecewa tidak memberi kemenangan di Indonesia Open. Musuh sangat bagus sekali, tadi jarang kesalahan sendiri, dan kita main juga dikit-dikit suka mati sendiri,” ujar Bagas dengan jujur.
Meski harus angkat koper lebih awal, Leo dan Bagas tidak ingin terlalu lama terpuruk dalam kekecewaan. Mereka berkomitmen untuk segera bangkit dan memperbaiki penampilan di turnamen-turnamen selanjutnya.
“Motivasinya ditingkatin lagi. Hari ini kalah, ya sudah, mau bagaimana lagi. Saya dan Mas Bagas akan mencoba yang terbaik ke depannya,” tegas Leo.
Pasangan ini diketahui tengah dalam masa transisi untuk kembali menemukan performa terbaik mereka. Beberapa hasil inkonsisten di turnamen sebelumnya menjadi catatan penting yang harus segera mereka evaluasi. Dengan turnamen besar lainnya sudah menanti, mereka dituntut untuk lebih matang secara taktik dan mental.
Kekalahan dari Rankireddy/Shetty memang menyakitkan, tetapi juga menjadi pembelajaran berharga bagi Leo/Bagas. Lawan mereka merupakan pasangan papan atas dunia yang dikenal memiliki kekuatan serangan dan permainan net yang solid.
Dengan pengalaman tersebut, Leo/Bagas diharapkan mampu membenahi diri dan bangkit lebih kuat pada turnamen berikutnya.