Ini Teknik Khusus Atlet Para Renang dengan Gangguan Penglihatan

Antara
Para atlet Asian Para Games 2018 memacu kecepatannya di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/10/2018). (Foto-Foto: ANTARA)

JAKARTA, iNews.id – Pernah mencoba berjalan lurus dengan mata tertutup? Sebagian khalayak mungkin pernah melakukan hal itu, namun berujung dengan hasil yang benar-benar melenceng dari tujuan.

Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa tubuh manusia tidak memiliki keseimbangan yang sempurna antara sisi kiri dan kanan. Mulai dari posisi jantung yang tidak didesain berada di tepat bagian tengah dada, hati, dan organ tubuh lainnya, sampai kerangka manusia, dan tulang punggung yang tidak lurus.

Perbedaan antara otot di bagian kanan dan kiri juga mempengaruhi cara manusia berjalan. Ketika mata tertutup otot tubuh, manusia cenderung memaksa untuk berbelok ke satu arah tertentu. Itulah alasan kenapa manusia tidak bisa berjalan lurus jika matanya tertutup.

Lalu bagaimana cara atlet renang paralimpik dengan gangguan penglihatan bisa berenang lurus di lintasan?


Sejumlah atlet para renang dengan keterbatasan penglihatan
berlomba di Asian Para Games 2018.

Pelatih pelatnas renang Asian Para Games 2018 Handoko Purnomo mengungkapkan teknik dan trik yang diterapkan oleh atlet para-renang dengan penglihatan rendah maupun buta total ketika berenang.

"Yang penting individu percaya diri dan mempunyai komitmen diri sendiri," ucap Handoko di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Rata-rata atlet para renang menggunakan perasaan untuk memahami lintasan. Setiap lintasan di kolam renang dipisahkan oleh tali lintasan. Tali lintasan itulah yang digunakan oleh para atlet para renang sebagai panduan mereka untuk tetap berenang lurus di lintasan. Ketika latihan mereka berenang sedekat mungkin dengan tali lintasan.

"Jika menyentuh tali lintasan di kiri, maka saya harus ke kanan sedikit. Ketika menempel di tali lintasan kanan, maka saya harus menyesuaikan sedikit ke kiri," tutur atlet para renang nasional Iberamsyah.

Ketika latihan, para atlet menggunakan tali lintasan yang terbuat dari bahan yang lunak seperti karet sehingga tidak membahayakan.

Namun, di perlombaan, tali lintasan terbuat dari bahan plastik sehingga para atlet sebisa mungkin menghindari berbenturan dengan tali lintasan ketika berlomba.

Lagi pula mereka harus berenang secepat mungkin untuk menjadi juara dan sebisa mungkin menghindari benturan dengan tali yang bisa memperlambat waktu mereka.

Editor : Abdul Haris
Artikel Terkait
All Sport
2 tahun lalu

Rebut Emas Kedua untuk Indonesia, Maulana Rifky Yavianda Sempat Alami Kendala

All Sport
2 tahun lalu

Hasil Renang Asian Para Games 2022: Pecahkan Rekor Asia, Maulana Rifky Yavianda Sumbang Emas Kedua untuk Indonesia

All Sport
2 tahun lalu

Hasil Renang ASEAN Para Games 2023: Maulana Rifky Gemilang, Indonesia Raih 7 Emas

Megapolitan
7 tahun lalu

Polda Metro Bekuk 66 Pelaku Teror Selama Asian Games-Asian Para Games

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal