Taufik menegaskan, PBSI tidak membedakan atlet berdasarkan status latihan, apakah di dalam pelatnas atau profesional. Selama mereka memiliki prestasi dan semangat juang untuk Indonesia, peluang akan selalu terbuka.
“Kami tidak mau membeda-bedakan. Mereka tetap sama-sama memperjuangkan nama Indonesia. Perbedaannya hanya pada tempat latihan dan rutinitas harian,” ujarnya.
“Jika performa Jonatan dan Chico tetap berada di level atas, mereka tentu tetap punya hak untuk dipanggil tim nasional. Kami akan selalu membuka ruang dialog dengan mereka,” tambahnya.
Taufik juga menegaskan, PBSI akan selalu menilai berdasarkan kualitas dan prestasi terkini. Rehan dan Gloria, yang merupakan pemain profesional, tetap menjadi bagian penting dalam skuad Sudirman Cup. Namun, ia juga menekankan bahwa jika performa pemain di luar pelatnas menurun, PBSI tak segan mengutamakan pemain dari dalam pelatnas.
“Kami akan tetap berkomunikasi, meskipun beda tempat latihan. Kalau mereka yang terbaik, mengapa tidak dipanggil? Itu prinsip yang kami pegang,” tutupnya.