Ada 11 provinsi dari seluruh Indonesia yang mengirimkan perwakilan atlet untuk memperebutkan Piala Ketua Umum PP Pordasi. Selain Indonesia, ada juga empat negara yang akan mengirimkan atlet, yaitu Malaysia, Thailand, Singapura, dan Mongolia, yang telah mendaftar secara daring. Kemungkinan jumlah peserta akan terus bertambah mendekati hari pelaksanaan.
Kejuaraan ini mempertandingkan beberapa kategori, termasuk Indonesian Track dan Raid 235, yang akan menguji ketangkasan dan akurasi para pemanah berkuda.
Dalam Indonesian Track, peserta akan melintasi lintasan lurus sepanjang 150 meter dengan lima target. Sementara itu, Raid 235 menguji kemampuan peserta melalui berbagai jenis tantangan, termasuk double shot, angle triple shot, dan serial shot.
"Beberapa kategori yang akan diperlombakan mengacu pada standar internasional, meskipun untuk edisi kali ini belum secara langsung masuk dalam sistem ranking dunia," kata dia.
Deri menegaskan, penyelenggaran Piala HBA Ketua Umum PP PORDASI 2025 ini akan sekaligus menjadi ajang seleksi untuk memilih wakil Indonesia dalam kejuaran IHAA World Championships di Tennessee, Amerika Serikat, pada September 2025.
“Piala HBA ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga maenad wadah untuk mempromosikan olahraga berkuda Indonesia, khususnya horseback archery di mata dunia," kata dia.
Sementara itu, Ketua Pordasi Sulawesi Selatan Haris Malewa mengatakan akan mengirim satu kontingen yang terdiri dari lima atlet dan tiga official. Dia menyampaikan kebanggaannya atas keterlibatan dalam kejuaraan bergengsi ini.
"Kegiatan ini adalah kejuraan internasional, sangat bergengsi, dan cukup dinanti juga sama atlet-atlet kami karena bertemu dengan atlet dari luar juga," tuturnya.
Haris mengatakan, tim yang akan berangkat ke Bali untuk berkompetisi telah mempersiapkan diri dengan matang. Mereka telah melewati seleksi ketat dan berlatih dengan sungguh-sungguh, mengingat lawan dalam kompetisi kali ini berasal dari berbagai wilayah, bahkan luar negeri.
Untuk mempersiapkan diri lebih matang, kontingen dari Sulawesi Selatan akan berada di Bali pada 9 Mei. Kedatangan awal ini dilakukan agar para atlet bisa berlatih dengan kuda-kuda yang telah dipersiapkan untuk membangun ikatan dan menjajal lintasan perlombaan.
“Kami percaya bahwa kejuaraan seperti ini akan memberikan motivasi yang besar bagi para atlet daerah untuk terus berlatih dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," tutup Haris.