Okto menegaskan akan terus menjalin komunikasi intensif dengan ANOC dan stakeholder olahraga internasional terkait. Termasuk mengoptimalkan diplomasi dan negosiasi terkait adanya konsekuensi terkait adanya keputusan ini, termasuk adanya konsekuensi.
Okto mengaku NOC Indonesia telah melakukan upaya maksimal agar penyelenggaraan AWBG Bali 2023 bisa terlaksana dengan sukses sejak dipastikan terpilih menjadi tuan rumah. Salah satunya ialah membiayai secara mandiri kegiatan-kegiatan, seperti technical meeting dengan Federasi Internasional dan Chef de Mission Seminar.
"Kami hanya pelaksana, tetapi tepat hari ini, waktu yang kita miliki hanya 30 hari dan proses anggaran masih panjang. Pil pahit ini terpaksa kami telan karena dengan keterbatasan waktu, kami melihat sulit mempersiapkan multievent kelas dunia," jelas Okto.