"Pada dasarnya kami ditugaskan dengan mobil reaksi cepat untuk sebagian besar kasus yang paling serius, bisa apa saja. Tapi 95-99 kasus di beberapa bulan terakhir ini sebagian besar berkaitan dengan COVID-19," kata Zasa.
"Di tahap sekarang ini, sebagian dari tim saya bekerja untuk keadaan darurat ini. Ada 10 dokter yang bertugas di bangsal COVID-19, bangsal khusus yang diciptakan untuk merawat pasien dengan COVID-19. Kami juga punya tiga teknisi radiologi," tuturnya.
Setelah sekira satu setengah bulan berada di garda terdepan, Zasa merasa ada secercah harapan.
“Dalam lima hari terakhir, situasinya sedikit lebih baik. Kami memiliki lebih sedikit kasus dan semoga dalam beberapa pekan akan sama di negara-negara lain, jadi saya melihat ada secercah harapan untuk masa depan," katanya.
Tapi di saat yang sama, masalah yang terjadi di Italia dan juga negara-negara lain, adalah banyaknya orang yang tidak memahami situasi krisis kesehatan global tersebut.