JAKARTA, iNews.id – Raymond Indra/Nikolaus Joaquin mengungkap perjuangan gila di balik keberhasilan mereka menjuarai Australian Open 2025. Ganda putra Indonesia itu menyebut dirinya bermain tanpa ekspektasi dan justru tampil lepas hingga mampu meraih gelar Super 500 pertama dalam karier mereka.
Raymond/Joaquin tampil mengejutkan di State Sports Centre, Sydney, Australia pada Minggu (23/11/2025). Mereka sukses menaklukkan kompatriotnya, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, dalam duel sengit tiga gim dengan skor 22-20, 10-21, 21-18. Kemenangan ini bukan hanya menjadi gelar perdana level Super 500, tetapi juga penegasan mereka siap bersaing di level dunia.
Australian Open 2025 awalnya hanya dijadikan ajang pembelajaran bagi Raymond/Joaquin. Keduanya menargetkan minimal mencapai babak kedua, sesuai ekspektasi pelatih yang memperhitungkan status mereka sebagai pasangan debutan di level Super 500. Namun kenyataannya, mereka justru mampu menembus final dan menyapu gelar juara.
“Kalau ekspektasi dari pelatih, yang penting babak kedua kan baru debut kan, 500. Jadi yang penting babak kedua aja. Soalnya kan poin juga lumayan gede. Ternyata kelanjutan sampai puji Tuhan bisa juara,” ujar Joaquin di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (26/11/2025).
Perjalanan menuju podium juara tidak mudah. Raymond/Joaquin harus melewati lawan-lawan kelas dunia, termasuk dua ganda putra top Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Namun, mereka mampu tampil solid tanpa tekanan dan tanpa perasaan inferior.
Tampil tanpa beban menjadi kunci permainan mereka sepanjang turnamen. Joaquin mengatakan dirinya dan Raymond hanya ingin bermain maksimal tanpa tujuan muluk-muluk.
“Kalau sebelum main, kita cuma ingin melawan aja sih. Target kita kayak… Kita kan belum pernah bertemu, jadi kayak kita mau melawan saja. Melawan sama mainnya Nothing To Lose. Gitu sih,” ungkap Joaquin.
Raymond menambahkan, sebagai pasangan debutan, beban justru ada di pihak lawan.
“Kalau dari saya lebih pelajarin kebiasaan dia sama Nothing To Lose aja. Karena kita masih baru debut, jadi harusnya mereka yang punya pressure,” kata Raymond.