Hasil ini membuat Gregoria harus puas mengakhiri turnamen sebagai runner up, tetapi komentarnya justru menjadi sorotan utama. Dia mengaku bersyukur masih bisa naik podium setelah beberapa bulan yang berat, namun tidak menutupi area yang harus dievaluasi.
“Tetap mengucap syukur bisa kembali ke podium walaupun ini bukan hasil yang terbaik yang bisa saya raih. Banyak hal positif yang bisa diambil dari Kumamoto Masters tahun ini dan saya juga cukup senang dengan performa tadi,” ujar Gregoria.
“Di gim pertama saya ada kesempatan untuk mengambil keunggulan tapi terlepas lalu di gim kedua sudah tertinggal 16-20 tapi saya masih berusaha dan bisa mengejar sampai 20-20 sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Ratchanok. Kredit untuk dia karena bermain sangat bagus, dia layak mendapat gelar ini,” ungkapnya.
Gregoria kemudian menegaskan bahwa Kumamoto Masters 2025 menjadi momentum kebangkitan setelah masa sulit beberapa bulan sebelumnya. Dia menilai kondisi fisik dan endurance masih perlu ditingkatkan untuk tampil lebih stabil.
“Turnamen Kumamoto bisa dibilang membawa keberuntungan, tidak menyangka bisa sejauh ini karena beberapa bulan lalu yang sangat berat. Evaluasi dari sini pastinya secara kondisi fisik dan endurance perlu kembali ditingkatkan,” tutupnya.