Meski mencatatkan waktu terbaik di sesi latihan, Marquez mengaku tak ingin cepat puas. Ia belajar dari pengalaman sebelumnya di mana dominasi di latihan tidak selalu berbuah manis saat race day tiba. Ia kini lebih hati-hati dan menekankan pentingnya mengatur ritme serta tidak terburu-buru saat memacu motor.
“Saat Anda merasa baik, Anda mencoba melebih-lebihkan hal-hal yang membuat Anda merasa lebih baik, dan Anda bisa saja melakukan kesalahan," jelas Marquez yang kini memasuki musim penuh bersama Ducati Lenovo Team.
Marquez juga menjelaskan filosofi berkendara yang kini ia terapkan. Ia berusaha untuk hanya mendorong batas motor ketika benar-benar merasa yakin dengan kondisi dan perasaannya terhadap lintasan, bukan sekadar karena tekanan kompetisi.
“Saya selalu fokus. Namun, saya mencoba memahami untuk memacu motor saat saya merasa, terkadang situasinya adalah Anda perlu memacu motor untuk beberapa putaran, tetapi mungkin Anda tidak merasakannya," lanjutnya.
"Jadi saya mencoba berkonsentrasi untuk mendorong ketika saya merasakannya, dan menghindari situasi seperti ini. Dalam situasi di mana Anda perlu mendorong, tetapi Anda tidak merasakannya, maka jangan mendorong," pungkas Marquez.
Dengan pendekatan lebih matang dan penuh kalkulasi ini, Marquez tampaknya berupaya menjaga konsistensinya sepanjang musim. Sirkuit Aragon mungkin menyimpan sejarah manis baginya, namun Marquez tahu, setiap balapan tetap menghadirkan tantangan tersendiri.