Lebih lanjut, Barros memperingatkan konsekuensi jika situasi Bagnaia tidak segera membaik.
"Jika Anda membiarkannya di sana sendirian, dia akan terus seperti ini sepanjang musim. Jika motornya tidak membaik tahun depan dan dia tetap sama, hasilnya akan sama saja," tambahnya.
Eks pembalap asal Brasil ini bahkan memprediksi Bagnaia bakal meninggalkan Ducati jika kondisi terus stagnan, terutama jika Marquez terus mendominasi dengan motor Desmosedici yang sama.
"Bagnaia akan terus menurun dan kemudian ingin pergi, karena dia merasa tidak punya apa-apa lagi untuk dilakukan di sana. Anda bisa merasakan dia terisolasi, dia sedih, dan sementara semua orang senang untuk para pemenang, dia ditinggalkan," ungkap Barros.
Sementara itu, Barros mengakui kehebatan Marquez dalam memaksimalkan potensi motornya. Menurutnya, situasi ini mengingatkan pada Valentino Rossi di masa lalu.
"Marc tahu bagaimana memanfaatkan situasi tertentu, meskipun dia tidak melakukannya dengan sengaja. Itu bagian dari tekanan, Valentino Rossi juga tahu bagaimana menavigasi situasi seperti ini," tutupnya.