Selain Pedrosa, Lorenzo juga mengungkapkan kisah ketidaksepahamannya dengan Valentino Rossi ketika The Doctor kembali ke Yamaha pada 2013.
Keduanya sempat menjadi rekan setim pada periode 2008–2010, sebelum Rossi hengkang ke Ducati selama dua musim.
Menurut Lorenzo, ia tidak setuju dengan keputusan Yamaha membawa Rossi kembali, terutama karena performa The Doctor saat itu sedang menurun.
“Saya adalah raja Yamaha saat itu. Saya telah memberi mereka dua gelar juara dunia terakhir, dan Valentino Rossi sedang berada di titik terendah,” tutur Lorenzo.
“Saya bisa saja mengatakan ingin terus bersama pembalap lain sebagai rekan setim, tetapi saya tidak melakukannya,” sambungnya.
Meski sempat ada ketegangan, keduanya akhirnya bekerja sama dalam satu tim lagi. Namun, situasi tak pernah benar-benar damai, terutama ketika persaingan mereka kembali memuncak pada musim MotoGP 2015.
Musim 2015 menjadi salah satu momen paling intens dalam sejarah MotoGP modern. Lorenzo dan Rossi sama-sama bersaing ketat memperebutkan gelar juara dunia hingga seri terakhir.
Akhirnya, Jorge Lorenzo keluar sebagai juara dunia setelah mengoleksi 330 poin, unggul lima poin atas Rossi yang harus puas di posisi kedua. Kemenangan itu sekaligus menegaskan dominasi Lorenzo di era keemasannya bersama Yamaha.
Dengan tiga gelar dunia dan karier yang penuh rivalitas legendaris, Jorge Lorenzo tetap diingat sebagai sosok yang karismatik, tajam, dan tanpa kompromi di lintasan.
Meski sudah pensiun, kisahnya bersama Dani Pedrosa dan Valentino Rossi masih menjadi perbincangan panas di kalangan penggemar MotoGP hingga kini.