Rute lomba juga menjadi daya tarik tersendiri. Para pelari akan memulai perjalanan dari Silang Barat Daya Monumen Nasional (Monas) dan berakhir di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Rute ikonik ini membuat MAIR 2025 menjadi pengalaman berlari yang sarat nilai sejarah kota.
Alaa Shabaan menambahkan, ajang ini merupakan bagian dari konsistensi Nestle MILO dalam mendukung kemajuan olahraga selama puluhan tahun. Dukungan serupa telah diberikan pada berbagai cabang olahraga seperti sepak bola usia muda lewat Garuda Anak Nusantara, kejuaraan bulu tangkis Popnas, serta kompetisi bola basket.
Dalam kesempatan sama, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, memberi dukungan penuh terhadap MAIR 2025. Menurutnya, ajang ini mampu memperkuat budaya olahraga di Indonesia.
“Inisiatif ini membuka lebih banyak ruang bagi masyarakat di berbagai daerah untuk berolahraga secara rutin, terukur, dan aman,” katanya.
Legendaris bulu tangkis Indonesia ini menekankan olahraga lari tidak hanya untuk atlet profesional, tetapi juga bagi anak-anak, remaja, hingga masyarakat umum yang ingin bergerak aktif dan menjaga kebugaran tubuh. Wamenpora juga mendorong kolaborasi lebih luas antara pemerintah dan sektor swasta.
“Mudah-mudahan tidak sampai di sini saja, banyak cabang olahraga lain perlu didukung karena kita tahu sekarang Presiden Prabowo saat ini sangat mendukung olahraga maupun kepemudaan,” ujarnya.
Dengan target puluhan ribu peserta dan rute ikonik di pusat kota, MAIR 2025 Jakarta diprediksi menjadi salah satu ajang lari terbesar yang memperkuat gaya hidup aktif masyarakat Indonesia.