Namun kini, kata Pol, semua itu berubah. Marquez tidak hanya cepat, tapi juga tahu kapan harus menyerang dan kapan harus menahan diri. Ini membuatnya tampil lebih efisien dalam mengelola balapan dan menambah poin dengan strategi matang.
“Tahun ini ia sedikit berbeda, ia memiliki kecepatan itu, ia mendominasi di sini (Aragon),” tambah Espargaro, mengisyaratkan bahwa Marc tak hanya mengandalkan insting, tetapi juga kalkulasi cermat dalam balapan.
Marquez, yang dikenal dengan julukan The Baby Alien, kini tak lagi mengandalkan agresivitas semata. Menurut Pol, Marquez sudah belajar untuk ‘melambat’ saat dibutuhkan agar tidak menguras tenaga maupun menanggung risiko besar di lintasan.
“Dan meskipun, menurut saya, ia memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi di sini daripada yang ia tunjukkan, tahun lalu ia harus mengerahkan seluruh kemampuannya, dan kali ini ia 'melambat' dan sedikit menenangkan diri selama balapan agar tidak terlalu memaksakan diri,” jelas Pol.
Perubahan mindset dan strategi ini dinilai menjadi kunci sukses Marquez musim ini. Ia tidak hanya unggul di lintasan, tapi juga secara mental. Dengan performa seperti ini, bukan mustahil Marquez akan kembali merebut gelar juara dunia MotoGP di musim 2025.