Pernat melanjutkan, dari tiga kemungkinan tersebut, yang paling masuk akal menurutnya adalah bahwa Marquez hanya bisa dikalahkan oleh dirinya sendiri. Dengan bakat dan performa yang jauh mengungguli para rival, kesalahan pribadi menjadi satu-satunya celah yang bisa menjegal langkahnya menuju gelar.
"Dan, menurut pendapat saya, yang ketiga adalah yang paling realistis. Hanya dia yang bisa kalah; keunggulannya, bakatnya, jauh lebih unggul daripada yang lain; tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk itu," sambung Pernat.
Namun, dominasi ini bukan tanpa risiko. Carlo Pernat juga memperingatkan bahwa walaupun Marquez tengah berada di puncak performa, tantangan tetap ada, terutama jika dia mulai lengah atau mengambil risiko berlebihan di lintasan. Kesalahan tunggal bisa saja menjadi titik balik dalam perebutan gelar juara dunia.
"Ini adalah kejuaraan di mana, saya ulangi, jika Márquez tidak membuat kesalahan (saya selalu berbicara tentang Marc, tentu saja), musim ini akan segera berakhir. Saya khawatir akan ada tiga atau empat Grand Prix sebelum akhir Kejuaraan Dunia, dan itu akan menjadi rekor," tutup Pernat.
Dengan sisa musim yang masih menyisakan beberapa seri, peluang Marquez untuk mengunci gelar sebelum balapan penutup sangat terbuka. Jika skenario ini terjadi, maka itu akan menjadi salah satu pencapaian paling mengesankan dalam karier Marquez setelah comeback dari cedera panjang.
Kini publik menantikan apakah Marc Marquez mampu menjaga performanya hingga akhir musim, atau justru tekanan akan datang dari rival-rival yang mengintai di bawah radar. Satu hal pasti: The Baby Alien sedang berada di jalur yang tepat untuk mengukir sejarah baru di MotoGP.