“Bagi saya, pelajaran terpenting yang telah diajarkan MotoGP adalah untuk menghormati tubuh sendiri, Saya selalu berpikir bahwa tubuh saya diperuntukkan bagi dunia sepeda motor, dan bahwa saya akan memberikan segalanya untuk olahraga ini,” kata Marquez dilansir dari Crash, Senin (15/12/2025).
Marquez mengakui pola pikirnya berubah seiring waktu. Cedera dan kesulitan membuatnya memahami batas fisik yang tidak bisa dilanggar.
“Namun, cedera, kesulitan, dan pengalaman telah mengajari saya bahwa, jika Anda tidak menghormati tubuh Anda, momen-momen itu tidak akan datang, dan Anda bahkan tidak dapat menikmatinya,” sambungnya.
Selain fisik, mentalitas pantang menyerah menjadi senjata utama Marc Marquez. Dia menilai kerja keras dan kesabaran sebagai kunci kembali ke jalur juara.
“Tujuan saya adalah untuk kembali ke puncak, untuk kembali kompetitif, tetapi untuk mencapai itu Anda tidak bisa hanya melihat puncak gunung saja,” tutur Marquez.
Marc Marquez menekankan pentingnya proses bertahap dalam perjalanan menuju sukses. Dia tidak lagi terburu-buru seperti di awal kariernya.
“Anda harus melangkah selangkah demi selangkah, mendapatkan kembali kepercayaan diri, meraih podium lain, kemenangan lain, dan perlahan-lahan mendaki menuju puncak terakhir, puncak yang ingin dicapai semua orang tetapi hanya sedikit yang benar-benar mampu menaklukkannya,” pungkasnya.
Gelar MotoGP 2025 menegaskan Marc Marquez bukan hanya juara karena bakat, tetapi juga karena kematangan dalam membaca tubuh, mental, dan proses panjang menuju puncak dunia balap motor.