Masalah pengereman mulai terasa sejak lap ke-8 atau ke-9, saat Bezzecchi mulai kesulitan menahan laju motornya. Di saat yang sama, Marc Marquez terus menempel ketat dan menunggu momen untuk menyalip.
"Jadi, sayangnya, dari putaran kedelapan atau kesembilan, saya mulai kesulitan mengerem, dan Marc (Marquez) sudah hampir sampai. Kami berdua sudah di batasnya, jadi sulit untuk memahami di mana saya bisa memacu lebih keras atau mencoba untuk terus melaju seperti ini," tambahnya.
Di tikungan kedelapan, momen krusial terjadi. Bezzecchi mencoba menghindari risiko ban depan terkunci, sehingga harus melepas sedikit tekanan pada rem—yang akhirnya membuatnya melebar.
"Di tikungan itu (tikungan delapan) saya membuat kesalahan kecil, tapi motornya bergerak aneh. Saya tidak ingin mengunci roda depan, jadi saya harus sedikit melepas rem depan dan melebar sedikit," ujar Bezzecchi.
“Karena itu, Marc melampauiku. Lalu, saya bilang, 'Oke, sekarang saya coba sedekat mungkin dengannya agar bisa bangkit kembali.' Tapi sayangnya, itu tidak mungkin," pungkasnya