Hodgson menambahkan, upaya Bezzecchi untuk menghindar justru berujung pada tabrakan. “Di saat-saat terakhir, ia mencoba keluar dari sana. Ia menarik gas, tetapi sayangnya, ia menabrak Marc dan membuatnya keluar jalur sepenuhnya. Marc mengalami cedera bahu. Marco Bezzecchi cukup memar. Itulah balapan. Itu bisa terjadi. Itu tidak disengaja,” sambungnya.
Pernyataan Hodgson ini seakan menepis anggapan sebagian penggemar yang menilai Bezzecchi terlalu ceroboh. Menurutnya, insiden seperti itu adalah bagian dari risiko tinggi yang melekat pada dunia MotoGP, di mana kecepatan ekstrem dan tekanan tinggi membuat kesalahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal.
Kecelakaan ini juga memunculkan kekhawatiran soal partisipasi keduanya di seri berikutnya. Baik Marquez maupun Bezzecchi masih harus menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi mereka sebelum MotoGP Australia 2025, yang dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Victoria, pada 17–19 Oktober 2025.
Dengan kondisi fisik yang belum sepenuhnya pulih, kedua pembalap itu diragukan tampil di Australia. Namun, Hodgson percaya bahwa keduanya akan segera bangkit dan kembali bersaing di lintasan.
“Marquez dan Bezzecchi adalah pejuang sejati. Mereka tahu risiko balapan seperti ini, dan saya yakin mereka akan kembali lebih kuat,” ucapnya.
Insiden di Mandalika menjadi pengingat betapa tipisnya batas antara kemenangan dan bencana dalam dunia MotoGP. Meski berakhir dengan cedera, keberanian dan kecepatan keduanya tetap menjadi bukti nyata dari jiwa kompetitif para pembalap kelas dunia.