IMOLA, iNews.id - Pemerintah Mongolia menuntut pembalap tim Red Bull Racing Max Verstappen untuk meminta maaf secara terbuka. Pasalnya, Verstappen dianggap telah mengucapkan kalimat bernada rasisme terhadap Mongolia.
Pada GP Portugal bulan lalu, Verstappen memang mengutarakan kekesalannya terhadap pembalap Racing Point, Lance Stroll. Verstappen pun menggunakan kalimat yang menyebut Stroll sebagai orang Mongolia yang bodoh.
Seusai kejadian itu pun, pembalap berpaspor Belanda itu mengaku tak peduli jika ada yang tersinggung. Namun, rupanya kejadian itu tak bisa diterima oleh Pemerintah Mongolia.
Oleh sebab itu, Duta Besar Mongolia untuk PBB, Lundeg Purevsuren ingin Verstappen mengajukan permintaan maaf. Purevsuren bahkan ingin PBB ikut turun tangan.
Pasalnya, ini bukan pertama kalinya Verstappen mengucapkan kalimat bernada rasisme. Dia pernah melakukannya pada 2017 silam.
“Sudah jelas jika dia dan Red Bull Racing tidak belajar dari kejadian di 2017. Dia merasa hal ini bukan masalahnya, jika ada yang merasa tersinggung,” kata Purevsuren dikutip RaceFans, Rabu (4/11/2020).
“Pada kedua kasus, dia menolak untuk meminta maaf secara terbuka, karena menggunakan kalimat Mongol. Dia tidak menghormati komunitas dan negara Mongolia,” ujarnya.