Indonesia mengutus empat pasangan terbaiknya yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Keempat pasangan ini langsung menembus babak kedua karena mereka mendapat bye di babak pertama. Akan tetapi, peluang untuk tercipta All Indonesian Final cukup sulit.
Sebab, Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, dan Fajar/Rian berada di pool atas. Sedangkan Bagas/Fikri ada di pool bawah. Itu artinya, untuk mencapai babak final, di pool atas ada 3 pasangan Indonesia yang akan berjuang untuk mencapai babak final, meski di babak sebelumnya akan saling berhadapan. Tetapi peluangnya akan terasa lebih besar.
Sebaliknya, Bagas/Fikri akan berjuang sendirian di pool bawah. Jadi kuncinya untuk bisa menciptakan All Indonesia Final ganda putra di ajang kejuaraan dunia bulutangkis 2022 di Tokyo ada di tangan mereka. Perjalanan kampiun All England 2022 ini untuk mencapai babak final memang cukup berat. Setelah di babak pertama mendapatkan bye, Bagas/Fikri diperkirakan sudah harus menghadapi pasangan nomor dua dunia dari tuan rumah, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Jika Bagas/Fikri mampu mengalahkan Hoki/Kobayashi, di babak perempat final sudah menunggu diperkirakan antara pasangan India, Rankireddy/Shetty atau pasangan Malaysia, Goh/Tan. Lalu di babak semifinal, mereka akan kembali menghadapi lawan berat antara Cina Taipei, Lee/Wang Chi-Lin atau pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh.
Jika Bagas/Fikri mampu melewati tantangan ini semua, maka peluang untuk menciptakan All Indonesia Final cukup terbuka lebar. Bukan tidak mungkin mereka akan berhadapan dengan The Minions, The Daddies, atau Fajar/Rian.
Ada dua pasangan di sektor ini yaitu Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Keduanya juga tidak dalam satu pool, di mana Ribka/Fadia pada pool atas dan Ana/Tiwi pool bawah. Tetapi perjuangan mereka untuk mencapai partai final sangatlah sulit.
Ribka/Fadia yang berhasil menembus babak kedua akan berhadapan dengan unggulan tujuh asal Thailand, Jongkolphan Kithitharakul/Rawinda Prajongjai. Jika mampu menang, mereka kemungkinan besar akan berhadapan dengan pasangan tuan rumah, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.
Jika Ribka/Fadia sukses menembus babak perempat final, maka mereka kemungkinan bisa melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang merupakan pasangan nomor satu dunia. Tentu saja ini menjadi tantangan yang sulit bagi mereka untuk melaju sampai babak final.
Sementara bagi Ana/Tiwi, mereka harus berjuang lebih dulu di babak pertama melawan pasangan Prancis, Margot Lambert/Anne Tran. Jika menang, mereka sudah ditunggu oleh unggulan 14 asal Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.
Andai kata Ana/Tiwi sukses mengalahkan pasangan Thailand itu, besar kemungkinan mereka akan berhadapan dengan Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva yang merupakan unggulan delapan dari Bulgaria. Rintangan Ana/Tiwi semakin susah jika berhasil menembus babak perempat final. Sebab, bukan tidak mungkin mereka akan bertemu pasangan dua dunia dari Jepang yaitu Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.