“Hingga putaran terakhir, semua berjalan relatif lancar. Valtteri memberikan tekanan, dan saya berusaha menjaga usia ban. Ketika mendengar ban Valtteri rusak, saya langsung melihat kondisi,” kata Hamilton dikutip dari BBC.
“Mobilnya tak memiliki masalah dalam menikung. Saya mulai berhati-hati di beberapa putaran terakhir, sebelum akhirnya ban meledak. Jantung saya nyaris berhenti, dan bisa melihat ban terpisah dari pelek,” ujarnya.
Pembalap berusia 35 tahun itu pun mengaku hanya bisa berdoa agar mobilnya bisa bertahan. Pasalnya, dia sempat ragu bisa menyelesaikan balapan dengan kondisi mobil hanya dengan tiga roda.
“Saya hanya berharap bisa menyelesaikan balapan dan tidak terlalu lambat. Saya sempat ragu bisa melewati dua putaran terakhir. Tetapi, saya cukup tenang, karena suatu alasan. Saya tak pernah mengalami hal seperti itu,” tutur Hamilton.