“Semua atlet dalam keadaan sehat. Rencananya cabor para-bulu tangkis akan mengikuti uji coba melawan pemain Jepang. Untuk pemeriksaan kesehatan akan dilakukan oleh tim klasifikasi,” kata Prihatin dikutip dari rilis NPC Indonesia, Senin (16/10/2023).
Salah satu yang menjadi tantangan bagi para atlet Indonesia di China adalah untuk beradaptasi dengan kondisi cuaca di sana. Sebab, selama menjalani pemusatan latihan di Solo, cuacanya cukup panas yakni di atas 30 derajat celcius. Sedangkan di Hangzhou, suhu udaranya lebih dingin yakni berada di angka 26-28 derajat Celcius.
“Tentunya atlet harus menyesuaikan diri dengan cuaca di sini karena adanya perbedaan suhu yang cukup besar. Cuaca di Solo panas, sedangkan cuaca di sini lebih dingin. Jadi mereka harus menyesuaikan demi kesehatan mereka juga. Tapi semua atlet kami pastikan dalam kondisi prima,” ujarnya.
Setelah tiba di Hangzhou, para atlet semakin bergairah untuk merasakan atmosfer pertandingan. Termasuk salah satunya adalah lifter para-angkat berat, Ni Nengah Widiasih.
Ni Nengah mengaku sudah tidak sabar untuk segera berlaga dalam pesta olahraga bagi penyandang disabilitas terbesar di benua Asia ini demi memberikan yang terbaik untuk Skuad Garuda.
"Kita sudah berada di Hangzhou, apa yang sudah kita lakukan di Pelatnas selama setahun terakhir, kini saatnya bagi kita untuk terapkan dalam pertandingan nanti. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia," tutur Ni Nengah.
Lifter yang akrab disapa Widi itu meminta dukungan dari masyarakat Tanah Air. Dengan doa dari masyarakat Indonesia, dia berharap bisa meraih medali di ajang APG 2022.
"Saya mohon doa restu dari masyarakat Indonesia. Semoga Merah-Putih kembali saya kibarkan di sini," jelas atlet asal Bali itu.
APG 2022 akan berlangsung pada 22-28 Oktober 2023 di Hangzhou, China. Dari 22 cabang olahraga yang dipertandingkan/diperlombakan, Kontingen Indonesia akan mengikuti 12 cabor diantaranya para-bulu tangkis, para-renang, para-catur, para-balap sepeda, boccia, para-panahan, para-menembak, lawn ball, para-angkat berat, blind judo, para-tenis meja dan para-atletik.
Dengan kekuatan 130 atlet, kontingen Indonesia ditargetkan masuk peringkat sepuluh besar daftar perolehan medali. Dengan rincian meraih 19 emas, 23 perak dan 25 perunggu.