Menpora Dito mengatakan berbagai masalah ini akan menjadi evaluasi besar untuk penyelenggaraan PON selanjutnya. Dia berharap, semangat kebersamaan dan sportivitas tetap terjaga terlepas dari berbagai problem ini.
"Ke depan, mari kita terus menjaga semangat kebersamaan dan sportivitas ini. Bersama-sama, kita melangkah menuju prestasi yang lebih tinggi dan masa depan olahraga Indonesia yang lebih cerah,” tutur Dito.
Menpora berterima kasih kepada para pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan PON edisi XXI. Menteri berusia 33 tahun itu senang masyarakat antusias mendukung langsung tim provinsi kesayangannya.
“Izinkan saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut ini. Apresiasi khusus juga saya haturkan kepada masyarakat Aceh dan Sumatra Utara, yang telah menjadi jantung dari acara ini,” ucapnya.
Terlepas dari berbagai masalah, Dito bangga, berbagai prestasi serta rekor baru tercipta di berbagai cabang olahraga (cabor), salah satunya adalah dari cabor atletik yang membukukan tujuh rekor nasional dan 21 rekor PON.
"Ini adalah bukti nyata bahwa bibit-bibit unggul dari seluruh pelosok negeri memiliki potensi besar. Kami akan terus mendukung dan mengasah talenta-talenta ini demi prestasi olahraga Indonesia yang lebih gemilang di kancah internasional,” kata Dito.
Tongkat estafet tuan rumah PON sudah diserahkan kepada Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) selaku tuan rumah selanjutnya pada 2028.