Tapi Tyson enggan terbang dipuji Ali. Dia tetap membumi dan merasa ada petinju yang punya pukulan lebih mematikan darinya.
"Saya tidak percaya itu. Sang juara (Ali) sangat rendah hati karena saya pernah melihatnya di atas ring bersama para pembunuh," tutur Tyson.
“Seperti (George) Foreman, (Ernie) Shavers, (mereka) memukul lebih keras daripada saya. Dia menerima pukulan terhebat dari orang-orang ini dan itulah yang membuatnya menjadi seorang juara," ucapnya.
Ali memang berada di angkatan yang sama dengan Foreman dan Shavers. Tapi hebatnya dia berhasil mengalahkan dua petinju tersebut.
Legenda yang dijuluki The Greatest itu mengalahkan Foreman dengan KO pada 1974. Tiga tahun kemudian Ali menumbangkan Shavers via unanimous decision atau keputusan bulat dari juri.