Meski belum genap beberapa bulan pasca pensiun, nama besar Ahsan rupanya masih jadi magnet bagi federasi bulu tangkis luar negeri. Ia mengaku telah mendapat setidaknya tiga tawaran dari negara-negara Asia untuk mengisi posisi pelatih. Namun semuanya ditolak.
"Ada (tawaran menjadi pelatih) dari luar. Dari luar banyakan sih. Ada aja (asal negara yang menawarkan) haha. Ada beberapa lah pokoknya. (Negaranya) Asia. Pokoknya itulah tapi memang saya enggak dulu," ucapnya santai.
Alasan utama Ahsan menolak tawaran tersebut adalah karena ia belum siap secara mental dan fisik untuk kembali terikat dengan dunia yang selama puluhan tahun telah ia jalani.
"Belum tahu sih pokoknya tahun ini belum siap untuk komitmen (menjadi pelatih), jadi kalau namanya komitmen kita benar-benar komitmen. Ya jadi emang komitmen waktu, komitmen mungkin buat ngelatih juga. Itu masih belum," jelasnya.
Bagi Ahsan, jika suatu saat dirinya siap kembali ke dunia bulu tangkis sebagai pelatih, Indonesia tetap menjadi prioritas utama. Ia ingin lebih dekat dengan keluarganya setelah bertahun-tahun harus sering meninggalkan rumah karena jadwal kompetisi internasional.
"Ya kalau bisa sih di Indonesia dulu (kalau sudah siap menjadi pelatih). Karena kan keluarga di sini kalau di luar kan harus jauh lagi dari keluarga. Kayak waktu main dulu kan ditinggal lagi," tutup Ahsan.