Koordinator tim pencari bakat sektor putra, Fung Permadi, menegaskan bahwa faktor fisik dan kecerdasan bermain jadi kunci utama dalam seleksi.
“Kami memperhatikan footwork, feel pukulan, kecerdasan di lapangan. Karena atlet cerdas bisa berkembang lebih cepat,” tegasnya.
Sementara itu, di sektor putri, Yuni Kartika menyoroti pentingnya postur tubuh ideal.
“Postur fisik akan mendapat perhatian besar. Khususnya tinggi badan atau potensi untuk tumbuh tinggi," ucapnya.
Namun ia juga menegaskan, bila ada talenta luar biasa, maka aspek fisik bisa ditoleransi.
Momen istimewa terjadi saat PB Djarum mengukuhkan Mohammad Ahsan dan Shesar Hiren Rustavito sebagai anggota Hall of Fame PB Djarum, sebagai penghargaan atas dedikasi dan prestasi mereka selama ini.
“Saya tidak akan pernah bisa berdiri di sini tanpa tempaan, disiplin, dan kesempatan yang diberikan oleh PB Djarum. Klub ini adalah rumah yang membentuk saya,” ungkap Ahsan, yang resmi pensiun Januari 2025.
“Masuk Hall of Fame PB Djarum adalah mimpi yang jadi kenyataan... Bagi peserta audisi, manfaatkan kesempatan emas ini. Yang penting adalah semangat juang kalian,” pesan Vito.
Audisi kali ini juga makin spesial dengan hadirnya para legenda bulutangkis Indonesia yang ikut memantau langsung proses seleksi.
Beberapa di antaranya Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, Richard Mainaky, Vita Marissa, hingga Gloria Emanuelle Widjaja.
Sesi meet & greet pasca prosesi Hall of Fame dipenuhi antusiasme para peserta muda yang mengidolakan para legenda tersebut.