JAKARTA, iNews.id - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengambil sisi positif dari penundaan Olimpiade 2020. Memanfaatkan waktu yang ada, PBSI bakal mengevaluasi penampilan atlet dan memperbaiki kekurangan yang ditemukan.
Sebelumnya, International Olympic Committee (IOC) menunda gelaran Olimpiade di Tokyo karena wabah virus corona. Pesta olahraga terakbar sejagat raya itu akhirnya digeser ke musim panas 2021.
"Ini kan force majeur yang tidak bisa dihindari, jadi tidak ada untung dan rugi. Positifnya, kami bisa mempersiapkan diri lebih baik menuju olimpiade tahun depan," kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI.
Bahan evaluasi diambil dari turnamen All England 2020. Di ajang tersebut, Indonesia hanya mengirim dua wakil ke babak final. Namun hanya satu peserta yang mampu meraih gelar juara yakni ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Mereka meraih trofi usai mengalahkan duet Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai 21-15, 17-21, dan 21-8. Sedangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon finis sebagai runner-up setelah kalah 18-21, 21-12, dan 19-21 dari pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
"Misalnya kalau dilihat dari hasil terakhir di All England 2020, pemain andalan di ganda putra masih ada kesulitan, dan kami sebetulnya berharap banyak juga dari sektor tunggal putra. Namun kedua sektor ini masih belum bisa memenuhi harapan," ujar Budiharto.